Zuhud merupakan sikap hati. Ini dikarenakan zuhud menghilangkan kecintaan terhadap dunia dari dalam hati, di mana seorang zahid tidak memalingkan hatinya kepada dunia dan tidak pula menyibukkan hatinya dengan hal-hal duniawi yang membuatnya lupa dari tujuan diciptakannya manusia oleh Allah SWT.
Dalam buku Hakekat Tasawuf karya Abdul Qadir Isa, Taufik Damas, dan Afrizal Lubis dijelaskan bahwa zuhud bukan berarti melepaskan diri dari hal-hal duniawi hingga mengosongkan tangannya dari harta, meninggalkan usaha yang halal dan menjadi beban bagi orang lain.
Zuhud yang sebenarnya telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits, berikut bunyinya:
"Zuhud terhadap dunia bukanlah mengharamkan yang halal dan menyia-nyiakan harta. Akan tetapi, zuhud terhadap dunia adalah, engkau lebih percaya pada apa-apa yang ada di sisi Allah daripada apa-apa yang ada di tanganmu, dan pahala musibah yang menimpamu membuatmu lebih suka seandainya dia terus menimpamu," (HR Tirmidzi).
Ciri-ciri Orang Zuhud
Mereka yang berzuhud memiliki ciri tersendiri yang dapat dilihat, berikut pemaparannya sebagaimana dikutip dari buku Be Smart PAI oleh Tuti Yustiani.
1. Tidak menjadikan harta sebagai tujuan, tetapi menjadikan harta sebagai sarana mewujudkan tujuan tersebut
2. Tidak meletakkan kebahagiaan pada hal-hal yang bersifat materi
3. Lebih mengutamakan akhirat daripada dunia
4. Pengabdiannya kepada Allah dan tidak terpengaruh oleh materi serta kesenangan dunia
5. Orientasi hidupnya hanya kepada Allah SWT
Itulah pemaparan mengenai contoh sikap zuhud yang dimiliki oleh Rasulullah SAW beserta informasi terkait. Semoga bermanfaat.