Dalam Kitab Syarah Hishnul Muslim karya Syaikh Majdi Abdul Wahab Al-Akhmad berikut hal-hal yang dilarang dalam berdoa.
1. Minta Disegerakan Hukuman di Dunia
Larangan dalam berdoa yang pertama adalah memohon disegerakan suatu hukuman di dunia. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang berasal dari Anas bin Malik RA, suatu hari Rasulullah SAW menjenguk seseorang dari kaum muslimin yang sudah kurus laksana seekor anak ayam.
Beliau bertanya kepadanya, "Apakah kamu sudah berdoa memohon sesuatu atau meminta kepada-Nya?"
Ia menjawab, "Ya, aku telah mengatakan, 'Ya Allah apa yang telah Engkau tentukan hukumanku di akhirat, tolong segerakanlah hal itu untukku di dunia.'"
Beliau bersabda, "Mahasuci Allah. Kamu tidak akan sanggup memikulnya, atau tidak akan bisa. Bukankah sebaiknya kamu berdoa saja, 'Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta jagalah kami dari azab neraka.'"
Anas bin Malik RA mengatakan, setelah beliau mendoakannya kepada Allah SWT, orang itu kemudian sembuh. (HR Muslim)
2. Berlebih-lebihan dalam Berdoa
Larangan yang kedua adalah berlebih-lebihan dalam berdoa. Abdullah bin Mughaffal RA mengatakan, sesungguhnya ia mendengar putranya berdoa, "Ya Allah, aku memohon istana putih di sebelah kanan surga ketika nanti aku memasukinya."
Ia berkata, "Wahai putraku, mohonlah surga kepada Allah Yang Mahasuci lagi Mahatinggi, dan berlindunglah kepada-Nya dari api neraka, karena aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Ada suatu kaum yang berlebih-lebihan dalam berdoa dan bersuci.'" (HR Ahmad dan Abu Dawud. Dishahihkan oleh Al-Albani)
3. Berdoa Demi Suatu Dosa atau Memutus Hubungan Kekeluargaan
Umat Islam juga dilarang berdoa demi suatu dosa atau memutuskan hubungan kekeluargaan. Rasulullah SAW bersabda,
"Doa seorang hamba selalu akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk suatu dosa, atau memutuskan hubungan kekeluargaan, asalkan ia tidak terburu-buru dikabulkan." Seseorang bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan terburu-buru?" Beliau bersabda, "Ia mengatakan 'Sungguh aku sudah berdoa, sungguh aku sudah berdoa. Tetapi aku melihat doaku belum dikabulkan.' Sehingga pada saat itu ia merasa bosan lalu enggan berdoa lagi." (HR Muslim)
4. Mendoakan Supaya Celaka
Selanjutnya, larangan mendoakan kecelakaan atas diri sendiri, anak-anak, para pelayan dan harta benda. Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,
"Janganlah kamu sekalian berdoa yang tidak baik terhadap dirimu sendiri, janganlah kamu sekalian berdoa yang tidak baik terhadap anak-anakmu, janganlah berdoa yang tidak baik terhadap pelayananmu, dan janganlah kamu sekalian berdoa yang tidak baik terhadap harta bendamu. Janganlah kalian menepatkan waktu di mana pemberian diperoleh dari sisi Allah Yang Mahasuci lagi Mahatinggi, lalu Dia mengabulkan doa kalian itu." (HR Abu Dawud dan Muslim)
5. Mengharap-harap Kematian karena Menderita
Larangan dalam berdoa lainnya adalah mengharap-harap datangnya kematian. Rasulullah SAW bersabda,
"Janganlah sekali-sekali salah seorang di antara kalian mengharap-harap mati karena penderitaan yang menimpanya. Seandainya ia terpaksa harus menginginkan mati, hendaklah ia berdoa, 'Ya Allah, lanjutkanlah hidupku ini kalau memang itu yang terbaik bagiku, dan matikanlah aku kalau memang itu yang terbaik bagiku." (HR Bukhari dan Muslim)
Terkait hal ini, Imam Syamsuddin Al-Qurthubi mengatakan dalam Kitab At-Tadzkirah, menginginkan mati dan berdoa supaya mati diperbolehkan, apabila alasannya adalah khawatir kehilangan agama.